Wednesday, September 21, 2016

Contoh Laporan Tugas Mandiri E-TRAINING 2016

 berikut adalah contoh laporan tugas mandiri tingkat dasar  E-taraining 2016 new
Download Laporan format .Docx disini
dalampembuatan laporan kali ini siswa sempat dibuat bingung dengan banyknya perubahan sistematika dari E-Training tingkat dasar yang sebelum nya ............ berikut adalah contoh pembuatan laporan yang akan di bagi dalam 3 tahap.
tahap pertama kiita buat terlebih dahulu Laporannya dan nan ti baru ke lampiran dll .Seperti yang sudah di jelaskan di Artikel sebelumnya
CONTOH LAPORAN....

 Download RKM dan RKH format Docx disini



BAB I  PENDAHULUAN

1.   LATAR BELAKANG
Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa itu terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak. Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk membentuk perkembangan potensi dan kemampuan anak. Untuk itu pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak lahir, bahkan sejak anak masih didalam kandungan. Rangsangan pendidikan hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas, sehingga memiliki daya ubah/manfaat bagi anak. Karena pendidikan akan dapat membawa kemajuan bagi setiap individu untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Oleh sebab itu, saya merasa senang dengan diadakannya diklat berjenjang Tingkat Dasar PAUD, dengan begitu kita dapat mengetahui kompetensi dirikita masih-masing, dan dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan lebih baik lagi.
Laporan tugas mandiri Diklat Berjenjang Tingkat Dasar bagi pendidik PAUD ini saya buat sebagai salah satu persyaratan dalam mengikuti program E-Trening.

2.   DASAR HUKUM
1.    Undang-Undang Dasar 1945.
2.    Undang-Undang  No 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3.    Undang-Undang  No 20 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
4.    Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia   Dini.
5.     Peraturan pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
6.    Peraturan Pemerintah  No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Standar Pendidik.

3.   Tujuan Mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Tujuan Umum
Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan Tugas Mandiri ini disusun agar dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Mandiri sebagai kelanjutan dari pelaksanaan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar PAUD.

Tujuan Khusus
1.    untuk meningkatkan kemampuan pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2.     Agar pendidik mampu mempersiapkan pembalajaran secara efektif dengan mengacu pada rencana kegiatan.
3.     Agar pendidik dapat merancang teknik-teknik penilaian dalam pembelajaran anak usia dini.
4.    Menjadi pedoman bagi tim pemantau dan penilai tugas mandiri dalam melaksanakan pemantauan dan penilaian pelaksanaan tugas mandiri.
5.    Menjadi pedoman bagi setiap peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dalam pelaksanaan tugas mandiri, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyusunan laporan tugas mandiri.

4.    Manfaat             
Manfaat yang dapat diambil setelah mengikuti kegiatan diklat ini adalah peserta / pendidik lebih faham bagaimana cara mendeteksi dan menstimulasi tumbuh kembang anak dan mengetahui ciri- ciri anak ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Sehingga pendidik sedikit banyak dapat mengatasi hal-hal tersebut.

BAB II
 PELAKSANAAN

1.    Waktu       
  • Pelaksanaan diklat dimulai dari tanggal 16 Maret 2016 sampai dengan 26 Juli 2016
  •  Pelaksanaan ujian dari tanggal 18 sampai dengan 26 Juli 2016
  • Pelaksanaan tugas mandiri dimulai dari tanggal 2 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2016

2.    Tempat         
  • pelaksanaan diklat bertempat di Gedung SKB kabupaten way kanan.
  •  pelaksanaan ujian bertempat di PAUD Junior Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan.






BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SETIAP HARI

1.    Jadwal Kegiatan               
Jadwal Kegiatan Tugas Mandiri Diklat Tingkat Dasar  sebagai berikut :
a.   Hari ke 1 – 6 peserta diklat dasar melakukan observasi
b.   Hari ke 7 – 11 peserta diklat dasar menyusun rencana 
       pembelajaran
c.   Hari ke 12 – 17 peserta diklat dasar melakukan kegiatan pembelajaran di lembaga tempat melaksanakan tugas mandiri
d.    Hari ke 18 – 24 peserta diklat dasar melakukan diskusi umum,
        evaluasi dan perbaikan tugas mandiri
e.    Hari ke 25 penyerahan tugas mandiri

2.    Uraian Kegiatan    
    Tugas mandiri diri di laksanakan di TK Handayani Kampung Suka Maju Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan.
1.      Penataan Tempat Main
Guru bertanggung jawab dalam mengatur tempat main anak, hal  yang perlu dilakukan adalah:
a.  Menyiapkan dan menata bahan, alat main sesuai dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu
b.  Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaran yang sudah dibuat.
c.  Penataan alat dan tempat main dilakukan setelah anak anak  
     pulang atau sebelum anak anak datang

2.     Penyambutan Kedatangan anak
Saat anak datang guru menyambut murid dengan senyum dan memposisikan diri sejajar dengan anak sehingga guru jongkok. Kemudian anak diarahkan untuk bermain bebas sambil menunggu kegiatan dimulai
3.       Main Pembukaan dan ikrar bersama
Guru mengajak semua anak untuk berbaris dengan memegang pundak teman lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Kegiatan pembuka bisa kegiatan permainan tradisional, gerak dan lagu, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosan sebaiknya permainan dibuat berganti-ganti. Jenis permainan juga bisa dikaitkan dengan tema dan rencana kegiatan harian.

4.      Transisi Menuju Kelompok
Setelah selesai main pembuka bersama guru, anak anak diajak untuk antri bersih bersih diri.

5.     Pijakan Sebelum Main
Guru duduk bersama anak dalam posisi melingkar. Guru memberi salam pada anak anak, menanyakan kabar anak-anak. Anak – anak diminta memperhatikan sekeliling dan menyebutkan nama nama temannya yang tidak hadir, dalam hal ini kita katakan yang belum datang.
Secara bergiliran anak diminta untuk memimpin do’a, setelah itu guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan dimainkan pada hari tersebut. Penyampaian cerita disesuaikan dengan tema. Dan berkaitan dengan kegiatan main yang akan dilakukan anak.
Dalam hal ini guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada anak, sezuai dengan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun. Guru menjadi fasilitator dalam aturan main. Sebab aturan main yang membuat adalah anak anak sendiri. Aturan main harus berkaitan dengan teman main, memilih mainan, cara menggunakan mainan, kapan memulai main dan mengakhiri main dan aturan untuk membereskan semua mainan kembali rapi ditempatnya.
Setelah anak siap untuk main, guru mempersilakan anak untuk mulai bermain dengan bergiliran dalam kesempatan bermainnya sesuai dengan densitas atau macam mainan yang disediakan.

6.    Pijakan Saat Main
A. Beri anak cukup waktu untuk main agar gagasan main tuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untuk menyelesaikan gagasannya sekitar 40 – 60 menit.
B. Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau kegiatan anak. Memberi contoh atau bantuan pada anak yang belum bisa menggunakan bahan atau alat.
C. Berikan pujian pada pekerjaan yang disukai. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.
D. Catat kegiatan yang dilakukan anak ( jenis main dan tahapan yang dicapai ) kumpulkan hasil kerja anak dengan nama dan tanggalnya dilembar kerja anak.
E.  Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak anak untuk bersiap siap menyudahi kegiatan mainnya.

7.    Waktu Beres – beres
Anak – anak ajak membereskan mainan dengan menempatkan alat main pada tempatnya. Saat beres-beres bisa dilakukan sambil bernyanyi lagu beres beres atau lagu lainnya. Bila anak belum terbiasa membereskan mainan, guru dapat membuat mainan yang menarik. Sehingga anak dapat mengelompokkan alat main sesuai dengan tempatnya.
Setelah beres-beres persilakan anak anak untuk membersihkan diri, cuci tangan dengan antri.



8.   Makan Bekal Bersama
Makan bekal bersama merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Anak anak boleh membawa makanan ringan dari rumah. Sebelum makan bersama guru mengecek makanan apakah ada anak yang mau memberi makanan tanyakan siapa yang mau memberi makanan pada teman. Kegiatan ini merupakan cara awal mengenalkan konsep berbagi .
Guru memberi tahu jenis makanan sehat dan yang tidak sehat. Membiasakan tata cara makan yang baik. Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus ketempat sampah.

  1. Pijakan Setelah Main
Bila anak sudah rapi mereka diminta untuk melingkar bersama guru. Guru bertanya pada setiap anak secara bergiliran, tentang kegiatan main yang telah dilakukan. Menanyakan kembali untuk melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya .
Jika anak yang pendiam mengalami hambatan dalam bicara, berilah kesempatan yang lebih banyak, untuk berbicara dan bertanya.

  1. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup ini guru dapat mengajak anak bernyanyi selain itu guru juga menyampaikan rencana kegiatan lain esok dan menganjurkan ank untuk melanjutkkan permainan yang sama dirumah.guru meminta anak secara bergiliran saat pulang bisa dilakukan dengan mengeja namanya satu persatu.


3.   Hasil Yang Diperoleh
  1. Memperdalam pengetahuan peserta Diklat Berjenjang Tingkat Dasar yang telah didapat pada saat Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
2.  Mengaplikasikan keterampilan dan pengetahuan peserta tugas mandiri sesuai dengan materi Diklat yang diperoleh dari Diklat berjenjang Tingkat Dasar.
3.  Meningkatkan kompetensi peserta Diklat berjenjang tingkat dasar dalam menyelesaikan masalah dan kendala. Berdasarkan pengalaman yang ditemukan dilembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.
4.  Meningkatkan kualitas pendidik dan menyelaraskan sikap perilaku pendidik anak usia dini.
5.  Menambah pengetahuan peserta tugas mandiri dalam hal keterampilan menulis dan menyusun laporan kegiatan.











BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

1.    Permasalahan
Dari pelaksanaan kegiatan mengajar guru dalam kelas terdapat beberapa masalah yang muncul diantaranya:
1.  pada saat bermain peran polisi dan penjahat ada anak yang memukul temannya dengan beneran
2.  ketika bermain kertas origami ada anak yang tidak bisa melipat bentuk baju dengan sendiri
  1. Anak tidak mau berbagi makanan atau jajan karena itu jajan kesukaannya
2.    Pemecahan
Dari permasalahan yang muncul, guru memperoleh pemecahan dari permasalahan yang dihadapi pada saat kegiatan bermain, meliputi :
1.  pendidik memberikan nasehat kepada anak, " harus berani meminta maaf" setelah itu pendidik memberikan petunjuk lagi bagaimana cara bermain yang baik dan benar, agar dipermainan selanjutnya tidak ada lagi masalah untuk anak lainnya.
2.  pendidik mengajari anak tersebut dengan sabar, serta memberi reward pada anak
3.  Pengasuh mengajak anak untuk berbagi kesesama teman dan menjelaskan jika berbagi itu disayang Tuhan. Selain itu guru mengajak anak untuk mencampur bekal kue semua anak kemudian makan bersama – sama.






BAB V
 PENUTUP

1.    Kesimpulan
Pedoman pelaksanaan tugas mandiri yang telah disusun diharapkan dapat menjadi acuan sehingga kegiatan tugas mandiri sebagai rangkaian dari kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dapat lebih optimal pelaksanaannya. Tugas mandiri merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan pembelajaran dilembaga PAUD dengan kegiatan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan atau menyamakan persepsi dalam menyelenggarakan pembelajaran PAUD dan merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pendidik PAUD di indonesia.
2.    Saran
Oleh karena itu, pedoman ini kiranya dapat dimanfaatkan sebagaimana perlunya, kekurangan – kekurangan yang terdapat didalamnya akan terus diperbaiki demi kesempurnaan pelaksanaan program tugas mandiri sebagai lanjutan Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dan semoga dengan adanya Diklat Berjenjang Tingkat Dasar ini, menjadikan peserta pendidik lebih mengerti dan memahami cara mendidik yang lebih baik dan mengupayakan peningkatan mutu pendidik PAUD di indonesia. Dalam kami membuat laporan sungguh amat sangat kurang maupun jauh dari kesempurnaan. Jadi kami mengharapkan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan tugas mandiri ini. Terima kasih
 





DAFTAR PUSTAKA

Fridani, lara; Wulan, Sri; Pujiastuti, Sri Indah. 2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka    
Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta: Universitas Terbuka
Gunarti, Winda; Suryani, Lilis; Muis, Azizah. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: BP. Dharma Bhakti
Wijana, Widarmi D dkk. 2008. Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Djamarah, Syaiful Bachri. 1997. Strategi Belajar Mengejar. Jakarta: Rineke Cipta.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2007. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Permada Media Group.
Seefeldt, Carol & Barbara A . Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.

Artikel Terkait

No comments: